Dewa Langit Mitologi Yunani
Uranus dikebiri oleh anaknya sendiri, Kronos atau disebut juga Cronus.
Nationalgeographic.co.id—Uranus, atau terjemahan literal dari Ouranus dikenal sebagai Dewa Langit. Dia juga dikenal sebagai penguasa alam semesta. Dalam mitologi Yunani tradisional, ia dianggap primordial, yang berarti ada sejak awal waktu.
Pada tahun-tahun terakhir mitologi Yunani, beberapa penulis mulai menjelaskan bahwa Uranus dilahirkan dari seorang ibu dan ayah. Menjelang akhir mitologi Yunani, Uranus bahkan dianggap lahir dari ayah yang berbeda, meskipun semua tulisan menunjukkan bahwa dia memiliki ibu yang sama.
Pada tahun-tahun awal mitologi Yunani, Uranus hanya disebut sebagai keturunan Gaia tanpa ayah. Gaia, yang dianggap sebagai personifikasi bumi atau Ibu Pertiwi, telah menciptakan Uranus untuk setara dengannya, juga dengan alam semesta di sampingnya. Tulisan-tulisan ini pada dasarnya akan melukiskan bahwa baik Gaia dan Uranus bersama-sama adalah pasangan primordial yang menguasai seluruh alam semesta.
Ayah Uranus pada satu titik disebut sebagai Akmon, tetapi dalam mitologi juga disebut sebagai Aether. Aether dalam mitologi Yunani kuno dikenal sebagai dewa cahaya primordial dan eter biru cerah dari Surga.
Sosok ayah ini dikenal sebagai salah satu dari tiga udara yaitu udara biru cerah, yang disebut udara atas, udara tengah, dan udara bawah. Udara atas akan dianggap mengisi ruang antara kubah langit hingga udara tengah yang menyelimuti bumi. Ini secara logis bisa masuk akal bahwa Aether bisa menjadi ayah bagi Uranus.
Siapakah Anak Uranus?
Uranus dan ibunya, Gaia, memiliki delapan belas anak. Namun, Uranus tidak senang menjadi seorang ayah. Anak-anak Uranus adalah 12 Titan, bersama dengan tiga Cyclops (raksasa bermata satu) dan tiga Hecatoncheires (raksasa berlengan seratus).
Uranus Merasa Terancam, Sembunyikan Anak
Dikatakan bahwa salah satu keturunannya berpotensi mengambil alih tahta. Tak terima, sang Dewa langit tidak menyukai hal itu terjadi. Oleh sebab itu, Uranus berusaha mengunci dan menyembunyikan ke 12 anak-anaknya untuk melindungi dirinya sendiri. Ini akan menjadi kejatuhannya karena rasa sakit yang ditimbulkannya pada Gaia.
Baca Juga: Athena, Dewi Perang Mitologi Yunani yang Lahir dari Dahi Zeus
Baca Juga: Circe, Dewi Sihir Mitologi Yunani Bisa Mengubah Manusia Jadi Binatang
Baca Juga: Eros, Dewa Cinta Tapi Sulit Mendapatkan Cinta di Mitologi Yunani
Gaia tidak tahan lagi menahan rasa sakit dan membuat rencana untuk menyingkirkan Uranus. Gaia membuat sabit dan membujuk salah satu putranya untuk bersembunyi dan menyergap Uranus. Kronos, juga dikenal sebagai Cronus, adalah salah satu dari dua belas Titan. Kemudian, Kronos bersembunyi ketika Uranus datang untuk berbaring dengan Gaia. Saat Uranus berbaring dengan Gaia, Kronus menyerang dan mengebiri dewa langit yang juga ayahnya sendiri.
Setelah dikebiri, alat kelamin Uranus dibuang ke laut. Gaia terus melahirkan lebih banyak anak setelah pengebirian Uranus.
Uranus adalah Leluhur Dewa Yunani
Uranus dianggap sebagai salah satu nenek moyang dari hampir semua dewa dan makhluk mitologis Yunani. Uranus meramalkan bahwa anak-anaknya, para Titan, akan dihukum karena kesalahan mereka terhadapnya.
Ini membuahkan hasil ketika Zeus, raja para dewa Yunani, mengirim lima bersaudara ke dalam lubang Tartarus, yang merupakan penjara bawah tanah siksaan dalam mitologi Yunani.
Bagaimana Planet Uranus mendapatkan Namanya
Orang Yunani kuno hanya mengenal lima planet yang mereka sebut bintang pengembara. Pada 1781, planet pertama ditemukan menggunakan teleskop. Planet yang baru ditemukan ini membutuhkan sebuah nama. Oleh karena itu, dinamai Uranus. Uranus adalah satu-satunya planet yang namanya berasal dari arti Yunani daripada planet lain yang namanya berasal dari sejarah Romawi, seperti dikutip Theoi.
78% Daratan di Bumi Jadi Gersang dan Tidak akan Pernah Basah Kembali
Di bawah ini adalah beberapa dewa minor dalam mitologi Yunani. Para dewa minor dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu dewa langit, dewa bumi, dewa air, dan dewa lainnya.
Dewa langit adalah dewa-dewi yang berkuasa atas objek angkasa dan juga cuaca, seperti cahaya, matahari, bulan, dan angin. Ada banyak dewa matahari dan dewi bulan dalam mitologi Yunani. Hiperion, Helios, Apollo dan Fanes disebut sebagai dewa matahari, sedangkan dewi bulan malah lebih banyak lagi, antara lain Foibe, Artemis, Selene, Hekate, Nemesis, dan bahkan beberapa manusia, misalnya Britomartis (kemudian menjadi Diktinna), dan Pasifae.
Dewa air meliputi dewa yang berkuasa atas laut, sungai, dan danau.
Dewa-dewi bumi berkuasa atas tanah, kesuburan, dan pertanian.
Dewa-dewi di bawah ini memiliki beragam atribut. Beberapa dewa berkaitan dengan kecerdasan dan emosi manusia, takdir, kecantikan, masa muda, dsb. Beberapa lainnya adalah dewa-dewi pengobatan dan sihir. Ada pula dewa-dewi yang berkaitan dengan kebudayaan dan masyarakat, misalnya seni, ilmu, tata tertib, dan hukuman. Banyak dari dewa-dewi ini tidak lebih dari personifikasi abstrak.
Dewa-Dewi Olimpus adalah sekelompok dewa yang berkuasa di dunia setelah masa para Titan. Mereka disebut dewa Olimpus karena tinggal di istana di Gunung Olimpus, dibangun oleh para Kiklops atau mungkin oleh Hefaistos. Dewa Olimpus biasanya disebutkan berjumlah dua belas. Enam dewa Olimpus merupakan anak Titan Kronos dan Rea, sisanya sebagian besar adalah keturunan Zeus.
Daftar anggota dewa Olimpus berbeda-beda menurut tiap sumber kuno. Dalam salah satu versi Pantheon, terdapat Hades, dewa dunia bawah, namun tradisi yang paling umum memiliki Demeter, dewi pertanian, dalam daftar. Hades kemungkinan merupakan dewa Olimpus ketika dia bersama saudara-saudaranya berjuang dalam perang melawan para Titan. Alasan dia jarang dianggap sebagai dewa Olimpus adakah karena Hades jarang meninggalkan kediamanna di Dunia Bawah, sehingga saudarinya, Demeter, lebih dianggap sebagai dewa Olimpus.
Dari semua dewa Olimpus, Hestia, dewi perapian, merupakan yang paling kurang dikenal dan kurang aktif dalam mitologi. Berdasarkan mitos Dionisos, Hestia mundur dari posisinya dan digantikan oleh Dionisos.
Di bawah ini adalah beberapa daftar pantheon Olimpus.
Dewa-dewi berikut ini adalah anak-anak Titan Kronos dan Rea: Hestia (tertua) , Poseidon, Hades, Demeter, Hera, dan Zeus (termuda). Mereka kemungkinan besar merupakan dewa Olimpus awal.
Di antara dewa-dewi Olimpus muda, sebagian besarnya merupakan anak Zeus, tapi hanya Ares yang merupakan anak dari Zeus dan Hera. Sementara itu ada perbedaan pendapat mengenai apakah Hefaistos merupakan anak Zeus atau bukan. Hefaistos terkadang disebutkan sebagai putra Zeus dan Hera sedangkan pendapat lainnya mengatakan bahwa Hefaistos lahir tanpa ayah. Menurut mitos ini, Hera melahirkan Hefaistos tanpa pasangan karena iri melihat Zeus melahirkan Athena tanpa pasangan, yang sebenarnya tak terlalu benar juga.
Dari istri keduanya, Okeanid Metis, Zeus menjadi ayah Athena. Zeus menelan sang Okeanid yang sedang hamil, setelah mendengar ramalan bahwa Metis akan melahirkan seorang putra yang lebih hebat daripada Zeus. Jadi Athena memiliki ibu, hanya saja dia tak dilahirkan dari ibunya. Athena dilahirkan dari kepala Zeus. Intinya adalah banhwa Hefaistos dipercaya tak memiliki ayah oleh beberapa penulis, karena Hera berusaha meniru kelahiran Athena yang luar biasa.
Zeus adalah ayah Hermes, dari hubungannya dengan Plead Maia. Zeus juga menjadi ayah dewa kembar, Apollo dan Artemis, dari hubungannya dengan Titan Leto.
Ada beberapa pendapat mengenai silsilah dewi cinta Afrodit. Beberapa penulis, seperti Homeros dan Apollodoros, mengatakan bahwa Afrodit merupakan putri Zeus dengan dewi Dione. Sementara yang lainnya, seperti Hesiodos, menyebutkan bahwa Afrodit terlahir dari buih lautan yang terbentuk dari alat kelamin Uranus yang terpotong. Pendapat kedua menarik karena berkaitan dengan nama Afrodit, yang berasal dari kata aphros ("buih").
Dionisos adalah satu-satunya dewa Olimpus yang lahir dari manusia, yaitu Semele, putri Kadmos dan Harmonia, (meskipun di kemudian hari dia menjadi seorang dewi dalam mitos Dionisos). Dionisos adalah seorang dewa, yang terlahir dua kali. Menurut mitos tentang Dionisos, Hestia merupakan dewa Olimpus namun dia mundur dan digantikan oleh Dionisos ketika sang dewa muda mulai tinggal di Olimpus. Beberapa penulis menyebutkan bahwa Dionisos merupakan putra Zeus dan Persefone.
Berikut ini adalah dua generasi Dewa Olimpus
Helios adalah dewa matahari. Ia adalah putra Hiperios dan Theia. Bangsa Romawi mengidentikannya dengan Seol. Helios adalah saudara dewi Selene dan Eos.
Helios menikahi Perseïs (Perseis) atau Perse, putri Okeanos dan Tethis. Mereka menjadi orang tua Aietes, Kirke, dan Pasifae. Aietes adalah ayah dari penyihir Medeia.
Diodoros mengemukakan pendapat lainnya mengenai silsilah Helios. Menurutnya Helios adalah ayah dari raja Kolkhis, Aietes, dan raja Khersonesos Taurika, Perses. Perses menjadi ayah Hekate, yang merupakan seorang penyihir dan pendeta Artemis, alih-alih sebagai seorang dewi. Hekate menikahi pamannya Aietes dan menjadi ibu Kirke, Medea, dan Aigialeus.
Helios juga memiliki seorang putra lainnya bernama Faithon, serta tiga orang putri bernama Aigiale, Aigle, dan Aitheria, dari hubungannya dengan Okeanid Klimene. Dari hubungannya dengan Neaira, Helios memperoleh dua orang putri, Lampetie dan Faithusa. Kelima orang anak perempuan Helios itu dikenal sebagai Heliad.
Faithon menginginkan bukti bahwa Helios adalah ayah kandungnya. Ia meminta supaya diizinkan mengemudikan kereta surya untuk sehari. Helios sendiri sebelumnya telah berjanji akan mengabulkan permintaan Faithon sehingga ia tak kuasa menolak dan terpaksa membiarkan Faithon mengemudikan keretanya.
Ketika Faithon mulai membawa kereta berapi itu melintasi langit, kuda-kuda penariknya menyadari bahwa pengemudi mereka bukanlah orang berpengalaman. Akibatnya Faithon tak mampu mengendalikan kuda-kuda itu, sehingga menimbulkan kekacauan di langit. Zeus terpaksa menghantam Faithon dengan petirnya untuk menghentikan kekacauan itu. Akhirnya Faithon pun tewas. Para Heliad berduka atas kematian saudara mereka, dan mereka pun diubah menjadi pohon poplar.
Ketika Afrodit, yang merupakan istri Hefaistos, berselingkuh dengan Ares, Helioslah yang memberitahukan perselingkuhan itu kepada Hefasitos. Akibatnya, Afrodit membalas perbuatan Helios dengan mengutuk dua perempuan yang dicintai oleh Helios.
Helios muncul dalam beberapa cerita lainnya. Ketika Herakles pergi mencari ternak Gerion, sang pahlawan mendapati bahwa matahari terlalu panas dan ia pun mengancam akan memanah matahari. Helios, alih-alih marah, kagum atas keberanian Herakles dan memberinya mangkuk emas raksasa untuk dipakai berlayar di sekitar Spanyol.
Helios memiliki ternak di pulau Thrinakia. Ketika Odisseus dan anak buahnya berlabuh di pulau itu, anak buah Odisseus membunuh dan memakan beberapa ternak Helios meskipun telah diperingatkan oleh Odisseus untuk tidak mengganggu ternak itu. Akibat perbuatan itu, Helios marah. Pada akhirnya Zeus menghancurkan kapal Odisseus dan membunuh semua krunya kecuali Odisseus.
Di Korinthos, Helios bersaing dengan Poseidon untuk menjadi dewa utama. Rakyat Korinthos tidak mau membuat salah satu dewa marah, jadi mereka menyembah kedua dewa itu. Akrikorinthos dipersembahkan bagi Helios, sedangkan Poseidon memperoleh Tanah Genting Korinthos.
Helios adalah kakek Medeia, seorang penyihir dalam Argonautika. Ketika Medeia membalas dendam kepada pengantin baru suaminya, Glauke, serta ayah Glauke, Kreon, Helios memberi Medeia kereta perang emas yang ditarik naga, untuk kabur dari Iason dan rakyat Korinthos.
Menurut Diodoros, Helios pada awalnya adalah seorang manusia, putra Hiperion dan Basileia (Theia) dan saudara Selene. Para Titan iri kepada Basileia dan Hyperion, yang berkuasa setelah ayah mereka, Uranus, membunuh Hiperion. Para Titan lalu menenggelamkan Helios ke Sungai Eridanos. Karena saudaranya meninggal, Selene menjatuhkan dirinya dari atas dinding kota dan tewas. Helios muncul kembali dalam penglihatan ibunya, dan memberitahunya bahwa kini ia adalah dewa matahari, sedangkan Selene menjadi dewi bulan.
Nationalgeographic.co.id—Mitologi Yunani penuh dengan kisah menarik yang telah memenuhi imajinasi manusia selama ribuan tahun. Akan tetapi, beberapa cerita mengandung unsur-unsur yang mungkin membingungkan atau membuat jijik manusia modern.
Misalnya, banyak dewa Yunani yang melakukan hubungan inses. Hubungan seksual yang lazim di dalam mitologi Yunani ini mungkin sangat menjijikkan. Namun, mengapa dewa-dewa mitologi Yunani senang melakukannya?
Menurut World History, penjelasan yang paling mungkin adalah karena standar manusia tidak berlaku bagi dewa-dewa mitologi Yunani.
Sebagian besar dewa mitologi Yunani memiliki nenek moyang yang sama. Jika seorang dewa tidak ingin menikah dengan manusia, pilihan satu-satunya adalah anggota keluarganya.
Dewa-dewa mitologi Yunani itu rumit dan penuh kontradiksi. Orang Yunani membayangkan dewa mereka seperti manusia, dengan tubuh manusia dan kepribadian yang cacat.
Namun para dewa sama-sama tidak manusiawi, memiliki standar yang berbeda, dan diizinkan melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan manusia, seperti melakukan inses.
Dewa mitologi Yunani mana yang mengawini saudaranya?
Dalam mitos penciptaan Yunani, sangat sedikit dewa yang berasal dari "ketiadaan". Sebagian besar dari mereka termasuk dalam silsilah keluarga yang rumit dengan nenek moyang yang sama.
Para dewa memiliki sangat sedikit pilihan pasangan di luar anggota keluarga. Dewa-dewa mitologi Yunani yang menikah dengan saudara mereka antara lain Zeus dan Hera, Erebus dan Nyx, Oceanus dan Tethys, Hyperion dan Theia, Coeus dan Phoebe, Cronus dan Rhea, serta Aphrodite dan Hephaestus (saudara tiri).
Ada juga contoh inses orangtua-anak dan inses paman-keponakan atau bibi-keponakan.
Sebagian besar contoh inses saudara kandung dalam mitologi Yunani berasal dari para Titan, anak Gaia dan Ouranos, putra Gaia.
Gaia adalah dewi bumi dan Ouranos adalah dewa langit. Mereka memiliki enam putri dan enam putra.
Empat dari anak laki-laki ini menikah dengan saudara perempuan mereka. Akibatnya terjadi perkawinan inses ini adalah:
Oceanus dan Tethys, yang memiliki ribuan putri disebut Oceanids, atau nimfa laut. Kemudian Hyperion dan Theia, orang tua dari Helios (dewa matahari), Selene (dewi bulan), dan Eos (dewi fajar).
Selanjutnya Cronus dan Phoebe, orang tua dari Leto dan Asteria. Cronus dan Rhea, orang tua dari enam dari dua belas dewa Olympian, termasuk Zeus dan Hera.
Hubungan inses lainnya dalam mitologi Yunani termasuk Zeus dan Demeter, yang belum menikah.
Mereka berdua adalah anak dari Cronus dan Rhea, dan bersama-sama mereka memiliki seorang anak, Persephone.
Zeus menikahi kakak perempuannya Hera.
Dalam beberapa versi, Zeus bahkan memperkosa Persephone, putrinya sendiri dan memiliki seorang anak.
Persephone kemudian juga melakukan hubungan seksual dengan pamannya Hades, yang merupakan saudara dari kedua orang tuanya.
Zeus juga memiliki anak dengan sepupu pertamanya, Leto, yang orang tuanya juga bersaudara. Dia memiliki anak dengan dua bibinya juga, Mnemosyne dan Themis.
Erebus (Kegelapan) dan Nyx (Malam) keduanya adalah anak-anak Kekacauan, kehampaan tempat segala sesuatu dimulai.
Kakak beradik juga melakukan hubungan seksual dan memiliki dua anak, yaitu Aether (Surga) dan Hemera (Hari).
Nyx dan Erebus adalah salah satu dewa pertama dalam mitos penciptaan Yunani. Jadi kemungkinan besar mereka menjalin hubungan seksual karena kepraktisan, karena tidak ada pilihan lain.
Perlu juga dicatat bahwa dewa-dewa Yunani yang lebih tua sering kali merupakan representasi dari konsep, seperti Kegelapan dan Malam.
Orang Yunani mungkin tidak memandang Erebus dan Nyx sebagai saudara kandung, hanya dua konsep yang muncul dari Chaos.
Mengapa Zeus mengawini kakaknya?
Salah satu elemen penting dari banyak mitologi kuno adalah hieros gamos atau perkawinan suci, antara dewa langit dan dewi bumi.
Persatuan itu seringkali mewakili pertemuan cita-cita maskulin dan feminin, dan pernikahan membawa kesuburan dan berkah bagi para pemujanya.
Zeus mengawini saudara perempuannya agar sesuai dengan pola dasar hieros gamos.
Dia adalah dewa langit, dan saudarinya adalah dewi Hewa adalah representasi feminin, termasuk rumah tangga, keluarga, dan persalinan.
Hera mungkin berasal dari dewi Bumi kuno, membuatnya lebih cocok sebagai istri Zeus.
Mitologi Yunani menampilkan tiga pernikahan utama dewa langit-dewi bumi, yang semuanya terjadi secara inses.
Gaia melakukan hubungan seksual dengan putranya Ouranos. Gaia kemudian punya melahirkan Cronus dan Rhea yang juga melakukan hubungan seksual.
Anak mereka Zeus dan Hera juga melakukan hubungan seksual. Ketiga pernikahan ini menghasilkan beberapa tokoh mitologi penting.
Mungkin hubungan inses dari perkawinan ini adalah sekunder dari simbolisme dewa langit dan dewi bumi.
Mungkin orang-orang Yunani membutuhkan pasangan dalam panteon mereka untuk menjadi dewa langit dan dewi bumi. Dua dewa yang paling tepat kebetulan adalah saudara kandung.
Orang Yunani mengesampingkan ketidaksukaan mereka terhadap inses agar langit dan bumi bisa bersatu dan memberkati dunia dengan kesuburan.
Aphrodite, dewi seks, cinta dan kecantikan dalam mitologi Yunani kuno.
Apa yang Dipikirkan Orang Yunani Kuno tentang inses?
Inses dalam agama Yunani kuno dapat menyebabkan manusia modern berpikir, bahwa orang Yunani melazimkan atau bahkan mendukung inses.
Akan tetapi, ternyata orang Yunani tidak menyukai atau mendukung inses, terlepas dari bagaimana dewa mereka bertindak.
Orang Yunani kuno muak dengan inses pada manusia. Cerita tentang inses dalam keluarga manusia adalah tragedi. Namun, hal itu tampaknya tidak berlaku untuk dewa-dewa Yunani.
Contoh inses paling terkenal di Yunani kuno adalah kisah Oedipus, yang diceritakan oleh penulis drama Sophocles.
Oedipus diramalkan akan membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Terlepas dari upayanya dan orang tuanya untuk menghindari ramalan itu, Oedipus tanpa sadar membunuh ayah kandungnya dan mengawini ibu kandungnya.
Ketika asal usul Oedipus yang sebenarnya terungkap, dia sangat muak hingga dia mengeluarkan air darah. Ibu dan istrinya, Jocasta, bunuh diri.
Sementara Oedipus mengakhiri drama itu dengan mengasingkan diri, diliputi oleh rasa bersalahnya.
Orang Yunani kuno tidak menyetujui inses. Mereka melihatnya setara dengan membunuh ayah sendiri, salah satu dosa terburuk.
Meski Oedipus melakukan inses tanpa disadari, dia tetap dimintai pertanggungjawaban dan dipermalukan atas perbuatannya.
Namun, orang Yunani mungkin tidak menganggap semua jenis inses pada tingkat yang sama.
Salah satu putri Oedipus bertunangan dengan sepupu pertamanya, dan Sophocles tidak mengutuk hubungan tersebut.
Orang Yunani tidak tahu banyak tentang konsekuensi genetik dari perkawinan sedarah, jadi pernikahan antara sepupu tampaknya tidak dianggap masalah.
78% Daratan di Bumi Jadi Gersang dan Tidak akan Pernah Basah Kembali
Zeus adalah raja para dewa dan penguasa langit. Dia adalah putra Titan Kronos dan Rea. Bangsa Romawi mengenalnya sebagai Jupiter atau Jove.
Zeus adalah adik Hestia, Poseidon, Hades, Demeter dan Hera. Zeus adalah yang paling bungsu di antara saudara-saudaranya.
Kakak-kakak Zeus ditelan oleh ayahnya, karena suatu ramalan menyatakan bahwa Kronos akan dikalahkan oleh anak-anaknya. Zeus kemungkinan lahir di Arkadia atau Kreta. Dia tidak sempat ditelan oleh ayahnya, karena ibunya, Rea, memberikan Kronos sebuah batu berselimutkan kain dan berpura-pura bahwa itu adalah bayi Zeus. Kronos percaya dan menelan begitu saja batu itu. Bayi Zeus disembunyikan kemungkinan di Gunung Dikte atau Gunung Ida di Kreta, di sana dia dibesarkan oleh para nimfa gunung dan memperoleh susu dari seekor kambing bernama Amalthea. Jika Zeus sedang menangis, para Kouretes akan menari dan memukulkan tombak pada perisai mereka untuk menutupi suara tangisan Zeus. Setelah dewasa, Zeus membebaskan kakak-kakaknya dari dalam perut Kronos dengan cara menyuguhkan ramuan pada Kronos, yang membuatnya memuntahkan semua yang pernah ditelannya.
Dibantu oleh Poseidon dan Hades, serta oleh para Kiklops dan Hekatonkhire, Zeus berhasil mengalahkan Kronos dan menggantikannya sebagai pemimpin para dewa. Dia mengurung Kronos beserta para Titan pria lainnya di Tartaros. Ketika mereka membagi-bagi dunia, Zeus memperoleh langit, mengendalikan awan, hujan dan badai. Zeus, beserta Poseidon dan Hades, bersama-sama berkuasa atas bumi dan Olimpus, namun Zeus dengan cepat diakui sebagai penguasai tertinggi atas para dewa dan umat manusia. Dia juga merupakan dewa yang terkuat karena memiliki petir, yang dibuat oleh para Kiklops untuknya dalam perang melawan para Titan.
Zeus menikah tiga kali. Istri pertamanya adalah Metis. Setelah mendengar ramalan Gaia bahwa putranya kelak akan mengalahkannya, Zeus dengan segera menelan Metis untuk mencegah terwujudnya ramalan itu. Saat itu Metis sedang hamil, dan ketika tiba saatnya Metis melahirkan, Athena pun terlahir dari kepala Zeus dengan berbaju perang lengkap.
Istri keduanya adalah Titan Themis, yang merupakan ibu para Horai dan kemungkinan para Morai juga.
Zeus juga menikahi kakak perempuannya, Hera. Dari hubungan ini, dia memperoleh beberapa anak, yaitu Ares, Hebe, dan Eileithyia. Beberapa pendapat mengatakan bahwa Hefaistos juga adalah anak Zeus dan Hera, meskipun kisah yang lebih terkenal menyebutkan bahwa Hera melahirkan Hefaistos tanpa ayah. Anak-anaknya yang lain kemungkinan adalah Eris dan Enyo, terutama karena keduanya sering disebut sebagai saudari Ares.
Zeus berselingkuh dengan banyak dewi dan manusia. Dari Titan Leto, dia menjadi ayah Apollo dan Artemis. Seorang Pleiades bernama Maia memberikannya seorang putra bernama Hermes. Menurut beberapa kisah, Zeus juga adalah ayah Afrodit dari hubungannya dengan Dione, yang kemungkinan adalah putri Okeanos atau Tethis. Dengan demikian Zeus kemungkinan adalah ayah dari semua dewa Olimpus muda.
Dari hubungannya dengan Demeter, Zeus menjadi ayah Persefone. Dewa penting lainnya yang merupakan anak Zeus adalah Dionisos atau Bakkhos, yang ibunya adalah putri dari Thebes bernama Semele, anak Kadmos dan Harmonia.
Menurut mitos Orfik, setelah melahirkan Zeus, Rea mengganti namanya menjadi Demeter. Zeus lalu memperkosanya, dan Rea/Demeter melahirkan Persefone. Zeus kemudian memperkosa putrinya itu sehingga memperoleh anak bernama Dionisos pertama atau Zagreus, namun para Titan membunuh bayi Dionisos itu. Zeus lalu memperkosa Semele dan menjadi ayah Dionisos kedua.
Zeus bercinta dengan banyak manusia perempuan, sehingga memiliki banyak anak. Banyak dari anaknya yang menjadi raja, sedangkan yang lainnya menjadi pahlawan hebat.
Manusia yang pernah diperkosa oleh Zeus adalah Io, putri dewa sungai Inakhos. Dalam wujud banteng, Zeus pernah membawa kabur Europa ke pulau Kreta dan di sana mereka bercinta hingga terlahirlah Minos, Rhadamanthis (Rhadamanthos) dan Sarpedon. Zeus mengubah wujud menjadi pancuran emas dan memperkosa Danae, yang sedang dikurung oleh ayahnya di sebuah menara. Danae lalu melahirkan Perseus. Zeus juga menghamili Alkmene dengan menyamar sebagai suaminya. Dari hubungan itu Alkmene melahirkan Herakles.
Di Sparta, Zeus memperkosa Leda dalam wujud angsa, dan menjadi ayah Polideukes dan Helene. Dalam versi lainnya yang diperkosa oleh Zeus dalam wujud angsa dan kemudian melahirkan Helene adalah dewi Nemesis, sedangkan Leda hanya membesarkan bayi Helene.
Zeus memiliki banyak julukan, di antaranya Basileus (raja), Mekhaneus (pengatur dan penemu), Moiragete (pembimbing para Moirai), Meilikhios, Panhellenios, Soter (penyelamat), dan Terminalis (pelindung perbatasan). Tempat pemujaannya yang utama adalah di Arkadia, Kreta, Dodona, dan Rhodos. Hewan kesukaannya adalah elang, yang melambangkan kekuasaan. Pohon kesukaannya adalah ek, simbol kekuatan. Pohon zaitun juga keramat baginya. Zeus memiliki kereta perang yang ditarik kuda bersayap, yang pernah digunakan untuk mengejar Tifon, monster naga keturunan Gaia.
Di Athena, festival Diasia diselenggarakan untuk memuja Zeus dan diadakan pada akhir Februari atau awal Maret. Olimpiade juga diadakan untuk menghormatinya empat tahun sekali di kota Olympia di Elis.